Selasa, 24 April 2018

Minta lah kepada Allah

https://youtu.be/O3pU-um2Mqg

BOSAN HIDUP

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji,

“Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”

Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”

“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.

Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.

Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan.

Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian ujar sang Ustad.

“Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang Ustad.

“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”

“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Tapi ustadz yang satu ini aneh. malah Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang.

Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya.

Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang.

Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.”

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini “.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya.

Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Apa yg terjadi memb, melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang ustad pun berkata

“Buang saja botol itu. Isinya air biasa kok.. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kepasrahan, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. 

Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan. percayalah .. Allah bersama kita.”

Lalu Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini ……

Minggu, 22 April 2018

Muhasabah diri(dialog ustad dengan jama'ah)

*Ustadz* : _"Mas.. misal ni, rumah anda di Jogja dan anda kerja di Jogja, kalo atasan anda menawarkan pindah kantor, gak usah jauh2 deh ke Klaten aja trus gaji anda dijanjikan naik 4 kali lipat mau ga..?"_

*Jama'ah* : _"Mau banget ustadz..."_

*Ustadz* : _"Naah sekarang kalo Alloh ni yang menawarkan anda dengan tawaran begini , *"Wahai hambaKu sholatlah kalian berjamaah di masjid tepat waktu, nanti Aku lipat gandakan pahala sholatmu 27 kali, dan dari setiap langkah kakimu menuju ke Masjid akan Aku gugurkan dosa-dosamu, dan akan Aku angkat derajatmu, dan akan Aku berikan solusi dari seluruh masalahmu, dan akan Aku mudahkan dan cukupkan urusan duniamu. dan akan Aku berikan kamu kemenangan"*_, _"Maukah anda menerima tawaran dari Alloh..?"_

*Jama'ah*: Ada yang terdiam, ada yang bilang mau, ada yang menangis

*Ustadz* : _"Jika dengan tawaran ganjaran *sehebat ini* anda belum juga tergerak untuk ke masjid, lantas dgn cara apalagi Alloh menawarkan ke anda..?"_.

_*"Seringkali untuk urusan dunia kita lebih memilih yang banyak ganjarannya, Sedangkan untuk urusan akherat kita lebih memilih yang sedikit ganjarannya"*_. ...

Alloh mustahil berbohong...untuk janji dari seorang manusia yg bisa meleset saja atau berbohong, kita semangat mengikuti, masa janji kebahagiaan dari Alloh yg tidak mungkin meleset, kita tak mengikuti?... *kita lebih sering nyaman dgn janji dari manusia, dibanding janji Alloh* ...

_"Jadilah muslim yang cerdas , cerdas dalam memilih. Mintalah perlindungan dan pertolongan Alloh dengan RahmatNya sehingga kita dimudahkan dalam beribadah. Insya Alloh kita selalu diberi Hidayah. Karena Hidayah Hak preogatif Alloh. Aamiin."_

*MARI.. kita jaga ke istiqomahan sholat BERJAMA'AH di Masjid !!!*
Selamat menanti sholat Fardhu di Masjid sahabat, persiapkan dgn baik sholat kita, jgn kalah persiapannya dgn saat kita akan menghadap org yg paling kita hormati atau org yg akan memberi keuntungan besar.

Sabtu, 21 April 2018

1 jam yg berharga

Bismillah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.
“Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si lelaki dengan marah.
“Saya cuma mau tahu.Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
“Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”
“Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata pada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”

Si ayah tambah marah, “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”
Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.
Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam kemudian, ketika lelaki itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak. Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 10 ribu darinya, toh ia tak sering-sering meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.
“Kau tertidur, Nak?” ia bertanya.
“Tidak, Yah, aku terjaga,” jawab si anak.
“Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. “Hari ini ayah begitu repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp 10 ribu yang kau perlukan.”
Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum, dan berseru, “Oh, ayah, terima kasih.”
Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang yang tampak kumal dan lecek.
Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung-hitung uangnya.
“Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.
“Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah.” jawab si kecil.
“Ayah, sekarang aku punya Rp 20 ribu. Boleh aku membeli waktu ayah barang satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku ingin makan malam bersamamu.”
Terkadang kita terlalu asyik dengan dunia kita sendiri tanpa mempedulikan orang2 di sekitar kita yg merindukan kita, membutuhkan kasih sayang kita, membutuhkan perhatian kita.
Semoga kisah ini bisa menggugah agan2 sekalian terutama kaskuser2 yang udah punya anak, jgn pernah melupakan kasih sayang kita

Semoga Bermanfaat ...

Pelajaran dari seekor semut

Dikisahkan setetes madu terjatuh ke tanah...
datanglah seekor semut kecil untuk merasakannya...
setelah mencicipinya maka ia berniat untuk pergi...
tapi rasa manis madu kembali menggodanya maka kembalilah ke tempat semula dan mulai mencicipinya kembali...

Setelah selesai...
Ia pun bertekad untuk pergi namun ia merasa belum cukup kalau hanya sekedar mencicipi pinggiran tetesan madu dan berusaha untuk masuk lebih dalam lagi sehingga bisa lebih banyak menikmatinya...
maka masuklah semut kecil tadi ke dalam tetesan madu dan menikmatinya dengan penuh kesenangan...!
Tapi apa dinyana...
Ketika berusaha untuk keluar...
keempat kakinya terjebak dalam kubangan madu dan melekat di tanah sehingga ia tidak mampu bergerak...!
demikian kondisinya seperti itu hingga ajal menjemputnya...!

Catatan :
Orang orang yang bijak mengatakan...
Demikianlah perumpamaan dunia...
Seperti tetesan madu...
Barangsiapa mencukupkan sedikit dari madunya maka ia akan selamat...
Dan barangsiapa tenggelam di dalam lautan madu dunia maka ia akan binasa...

Status Ustadz Muh. Nur Huda

Belajar Ikhlash


Assalamualaikum wr.wb.
Teman teman sekalian,mungkin kita semua ingin mendapatkan berkah dari Allah,ingin mendapat rezeki dari Allah.. Tapi,mungkin sebagian dari kita ada yg sulit untuk mendapatkan itu Semua. Sadarkah kita ,bahwa berkahnya Allah tergantung ke ikhlashan kita dalam melakukan sesuatu. kita semua pasti mempunyai pekerjaan atau kegiatan yang lainnya masing", dan mungkin kita sering kurang maksimal dalam bekerja,karena kita hanya ingin bekerja kalau ada uangnya,kalau tidak pasti kita akan malas melakukannya. Kalau kalian termasuk orang" itu hati"! Karena perlahan" Allah akan cabut keberkahan dari kita, dan lama kelamaan pekerjaan kita akan berubah menjadi tidak baik. Allah akan mengurangi jatah rezeki yg dia berikan kepada kita. Dan itu terjadi tak hanya pada saat bekerja,terkadang semua hal yg kita lakukan kalau bisa harus bisa menjadi penambah saku di celana,contohnya: saat memilih pemimpin pasti sebagian dari kita ada yg memilih karena uang, kalau tidak ada uang tak akan dipilih.. Nah ini kita harus hati hati! Kalau ini terus terjadi dan berlansung lama,lama kelamaan keberkahan di daerah tersebut hilang.. Hasil buminya mati,rakyat menjadi miskin,kriminalitas meningkat, pasti kita semu tak ingin ini semua terjadi..
  Jadi mulai sekarang kita harus ubah pola pikir kita,jangan lagi melakukan sesuatu karena uang,tapi niatkan pada setiap pekerjaan itu karena Allah.. Karena rezeki itu bukan dicari,dia datang sendiri dari Allah,tanpa harus dicari.. Melalui sepenggal tulisan ini saya harap kita semua dapat berubah, dan semoga kita mendapat berkahnya Allah swt, Aamiin:)

#Muhammad_ikhlash_zein

Logo TAQWAmedia